DISIPLIN ADALAH KUNCI MENULIS

Sahabat Prokopim,
Pramoedya Ananta Toer (1925-2006) pernah mengungkapkan jika orang bolehlah pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Yang mana secara sintaksis dapat diartikan siapapun akan hilang dari sejarah jika dia tidak menulis, ‘semegah’ apapun kepandaiannya jika tidak ditularkan (dengan menulis) maka akan lenyap di lahap waktu.

Sejatinya menulis sudah diajarkan sejak usia dini di Indonesia, tapi tak banyak yang menaruh atensi lebih terhadap kegiatan tulis menulis ini.

Menangkap akan pentingnya menulis bagi para generasi muda, SMPN 4 Magetan, melalui Jurnalistik SPATMA mengadakan audiensi dengan Bupati Magetan guna ‘ngangsu kaweruh’ perihal tulis menulis.

“Semua memiliki waktu yang sama, sehari 24 jam, tapi tidak semua mampu memanfaatkan waktu untuk hal-hal produktif (seperti menulis),” jelas Bupati.

Pihaknya juga berpesan jika dalam menulis kuncinya adalah disiplin dan konsistensi. “Menulis itu kuncinya disiplin yaitu disiplin waktu, disiplin membaca,” terangnya.

“Sebelum menulis sebaiknya kalian rajin membaca terlebih dahulu, kalau kalian tidak membaca tulisan kalian akan dangkal dan banyak melihat (sekitar dan apapun) agar tulisan kalian tidak) kering tapi berwarna dan kaya,” ujar Bupati.

Terkhusus, Bupati berpesan untuk terus memperkuat kemampuan bahasa asing, baik itu bahasa Mandarin, Jepang, Korea, Bahasa Inggris atau lainnya untuk memperkaya kemampuan diri.
(Prokopim/lio/be/KD1).

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *