“Literasi adalah jembatan dari kesengsaraan menuju harapan. Ini adalah alat untuk kehidupan sehari-hari dalam masyarakat modern,” begitulah kiranya ungkapan bagaimana pentingnya budaya literasi bagi masyarakat menurut Kofi Annan, Sekjen Ke-7 PBB.
Nampaknya Kofi Annan menyadari betul bahwa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sebuah negara, terkhusus untuk mereka dibagian negara dunia ketiga, salah satunya yaitu dengan meningkatkan budaya literasi dikalangan ‘grass root’.
Tentunya urgensi akan terbentuknya sebuah masyarakat yang berbudaya literasi ini ditangkap oleh Bupati Magetan, melalui Dinas Arpus yang pada hari ini, Selasa (25/10) bertempat di Graha Literasi, Plaosan telah mengadakan ‘Peningkatan Literasi Masyarakat dalam Rangka Bulan Bahasa 2022’.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk penguatan literasi dan mendukung tumbuh kembangnya penulis dengan karya berbasis daerah,” terang Kadis Arpus dalam laporannya.
Senada dengan yang disampaikan Kadis Arpus, Bupati Magetan dalam sambutannya juga menekankan jika peningkatan budaya literasi bagi generasi muda memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Dengan literasi akan menjadikan kita berfikir kritis, analitik dan mampu membuka cakrawala wawasan, tentu bagaimana beruntungnya suatu bangsa jika masyarakatnya berliterasi,” ujarnya
Bupati juga menambahkan kepada para generasi muda akan pentingnya berliterasi guna menambah nilai plus suatu pekerjaan/profesi kelak dimasa mendatang.
“Apapun profesinya, pekerjaannya kalau kita memiliki kemampuan menulis itu akan menambah nilai plus kepada kalian anak-anak ku sekalian,” pesannya.
Masih ditempat yang sama seusai membuka acara kali ini, Bupati melanjutkan dengan meninjau e-library perpusda Magetan di Graha Literasi.
Hadir dalam giat kali ini Bupati Magetan, Kadis Arpus, Kadis Dikpora, cabang dDinas Pendidikan Wilayah Ponorogo di Magetan, perwakilan sekolah di Magetan dan siswa siswi dari berbagai jenjang pendidikan di Magetan.
(Prokopim/lio/ahm