Sahabat Prokopim,
Pada Senin (12/8) Kemendagri kembali melaksanakan rakor pengendalian inflasi secara hybrid yang dipimpin oleh Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir.
Dalam kesempatan ini Tomsi Tohir mengingatkan kepada Kepala Daerah yang daerahnya mengalami inflasi untuk lebih peka terhadap permasalahan regionalnya.
“Perlu diketahui bahwa kenaikan (inflasi di daerah) itu sifatnya regional akibat situasi atau insidentil, ini tugas dari teman-teman yang daerahnya mengalami kenaikan ini berfikir ada apa kok daerah naik sendiri sedangkan (daerah) tetangganya tidak naik,” ujarnya.
Direktorat Statistik Harga BPS RI, Windhiarso Ponco melaporkan jika komponen bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,92% dengan andil deflasi 0,32%.
“Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponem bergejolak adalah bawang merah, cabai merah, tomat, daging, ayam, bawang putih dan telur ayam ras,” terangnya.
Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Adi dalam paparannya menjabarkan jika total produksi bawang merah Januari – Juli 2024 lebih rendah 4,94% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 dan total konsumsi bawang merah Januari-Juli 2024 juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
“Neraca produksi-konsumsi Januari-Juli 2024 lebih rendah 32,53% dibanding periode yang sama ditahun 2023,” ujarnya.
Hadir juga secara luring di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha Sekdakab Magetan didampingi Forkopimda Magetan dan OPD serta stakeholder terkait.
(Prokopim/lio/ahm)