Sahabat Prokopim,
Bersih desa, merupakan salah satu bentuk nguri-nguri budaya Jawa, yakni pelestarian budaya lokal terutama untuk mengenalkan budaya Jawa pada generasi Z dan generasi selanjutnya.
.
Dengan tema Nyawijining Budi Pekerti lan Budaya, Kelurahan Kebonagung menggelar acara ” Bersih Desa Kebonagung Gumregah” , pada Jumat (19/07) malam di Pelataran Utara Pasar Baru Magetan.
.
Acara diawali dengan kirab Thek Thur, yakni berjalan mengelilingi lingkungan sekitar dengan membawa obor dan kentongan, yang diikuti warga sekitar.
.
Lurah Kebonagung Anam Dwi Satria menyampaikan, kegiatan ini untuk
mengenalkan pada masyarakat bagaimana melestarikan budaya.

” Tradisi bersih desa merupakan kegiatan rutin tahunan dalam calendar of event. Serta bentuk ungkapan rasa syukur atas berkah dan limpahan rezeki yang diberikan. Dan penghormatan pada leluhur yang telah mewariskan budaya di masyarakat Kebonagung,” terangnya.
.
Pj Bupati Magetan Hergunadi yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan, kegiatan ini sebagai sarana menjaga silaturahmi dan pelestarian budaya Jawa.

” Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kebonagung. Kegiatan ini berdampak luar biasa, selain nguri-nguri budaya Jawa, juga sangat bermanfaat dalam menjaga silaturahmi, menjaga budaya, menjaga persahabatan dengan teman,” jelasnya.
.
Lebih lanjut Pj Bupati Hergunadi berharap, Kelurahan Kebonagung sebagai jantung kota Magetan mampu menghidupkan nadi di wilayah perkotaan.

” Kami harap setelah acara bersih desa, semangat menjadi gumregah untuk mempertahankan kondisi seperti ini, sehingga ekonomi berjalan. Kebonagung merupakan jantungnya Kabupaten Magetan untuk tetap menghidupkan nadinya pemerintah. Semoga bisa lebih meriah, dan jadwal bisa ditetapkan,” imbuhnya.
.
Dalam acara tsb Pj Bupati Hergunadi membuka lomba Thek Tur yang ditandai dengan pemukulan kentongan diikuti seluruh tamu undangan. Atraksi kesenian caplokan dan bazar UMKM lokal turut memeriahkan kegiatan tersebut.

(Prokopim/edh/ky)