Sahabat Prokopim….
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Minggu I bulan November 2023 kembali digelar Kementerian Dalam Negeri.
Rakor virtual yang dipimpin oleh Mendagri Tito Karnavian ini, diikuti Pj. Bupati Magetan yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, perwakilan Forkopimda Magetan dan OPD terkait dari ruang jamuan Pendapa Surya Graha Senin, (6/11/2023).
Pada rakor pengendalian kali ini ada suasana baru dan semangat baru yang sedikit beda dari biasanya, pada rakor ini hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyerahkan Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan untuk kategori kinerja dalam rangka pengendalian inflasi daerah periode III tahun 2023 sebesar 340 Miliar kepada 34 daerah di Indonesia.
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan bahwa alokasi Insentif Fiskal dapat digunakan untuk kegiatan yang manfaatnya diterima dan/atau dirasakan langsung oleh masyarakat dan mendukung seperti halnya ;
- Pengendalian Inflasi
- Peningkatan investasi dan/atau
- Penurunan stunting
- Penurunan kemiskinan
Selain itu Menkeu juga menyampaikan bahwa pemuliahan ekonomi di Indonesia saat ini pun merata di seluruh wilayah dimana kebijakan fiskal mempercepat pemulihan ekonomi dan memperbaiki pemerataan serta Menkeu juga mendorong pengoptimalisasi peran APBD untuk menyokong pengendalian inflasi nasional dengan cara menjaga daya beli, mengendalikan inflasi pangan, menurunkan disparitas harga, subsidi dan kompensasi energi serta apresiasi pengendalian inflasi.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widiyasanti menyampaikan bahwa
komoditas utama penyebab Inflasi yaitu beras, bensin, cabe rawit, tarif angkutan udara dan cabe merah. Beras merupakan penyumbang andil infalsi terbesar selama 3 bulan (Agustus-Oktober 2023). Pada Oktober 2023, inflasi beras sebesar 1,72% dengan andil sebesar 0,06%. Inflasi beras Oktober 2023 tersebar di 87 kota, 2 kota mengalami deflasi, sedangkan 1 kota lainya stabil.
Arif Prasetyo Adi, Kepala Bapanas menyampaikan bahwa tingkat inflasi nasional bulan Oktober 2023 sebesar 2,56% (yoy) naik dari inflasi bulan september 2,28%. Peningkatan juga terjadi pada harga pangan bergejolak dari 3,62% menjadi 5,54% (yoy) dengan komoditas inflasi dominan yaitu Beras, Cabe rawit, dan Cabe Merah.
Mendagri menghimbau kepada setiap Kabupaten dan kota untuk terus
berkoordinasi dengan BPS daerah masing-masing dalam melalukan upaya-upaya pengedalian inflasi yang lebih baik lagi serta untuk terus melaporakan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pengendalian inflasi daerah.
(Prokopim/ky/be/KD1).