Sahabat Prokopim…
Bertempat di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha Magetan, Senin (23/10/2023) kembali digelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 yang dipimpin secara virtual oleh Irjen Kemendagri RI Tomsi Tohir dan diikuti oleh Pj. Bupati Magetan yang diwakili Kabag Perekonomian SDA dan perwakilan Forkopimda Magetan.
Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik dan Jasa dalam paparanya menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2018-2022, pada bulan Oktober terjadi inflasi m-to-m yang relatif tinggi di bandingkan bulan September, kecuali pada tahun 2022. Pada Oktober tahun 2022 terjadi deflasi setelah harga-harga secara umum naik tinggi pada September 2022 yang disebabkan oleh penyesuian harga BBM. Pada tahun 2018, 2020, dan 2021. Komoditas yang paling dominan menyumbang andil inflasi adalah cabe merah.
Selain itu disampaikan juga mengenai tinjauan IPH Minggu Ke-3 Bulan Oktober secara nasional, jumlah Kab/Kota yang mengalami kenaikan IPH cenderung stabil dari Minggu sebelumnya. Sebagai besar kenaikan IPH terjadi di wilayah Jawa, sedangkan penurunan IPH terjadi di wilayah Sumatera. Penyumbang adil inflasi terbesar bulan Oktober di Pulau Jawa dan Sumatera yaitu cabe rawit dan beras.
Epi Sulandari, Kepala Divisi Perencanan Operasional dan Pelayanan Publik BULOG menyampaikan bahwa stok beras BULOG saat ini yaitu 1.507.918 ton yang terdiri dari PSO 1.423.548 ton dan Kom 84.370 ton. Serta saat ini BULOG bekerjasama dengan Pemprov Jawa Timur dalam pengendalian inflasi daerah dengan mendirikan WARTEK INFLASI (Warung Tekan Inflasi) yang berkomitmen kuat menjaga pasokan dan harga.
Dedi Nursyamsi, Kaban Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan RI menyampaikan tingkat inflasi bulan September 2023 sebesar 2,28% (yoy) turun dari inflasi bulan Agustus 3,27%. Namun Inflasi bergejolak meningkat dari 2,42% menjadi 3,62% (yoy). Komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar saat ini adalah beras sebesar 0,55% (yoy).
Bambang Wisnu Broto, Dirjen Perdagangan menyampaikan bahwa harga minyak goreng cenderung turun sebulan terakhir serta dominan menyumbang deflasi dalam setahun terakhir. Beras masih mencatat inflasi pada bulan September 2023, Kemendag bersinergi dengan Bapanas dan Pemda mengoptimalisasikan penyaluran beras SPHP. Serta kondisi bawang putih dibanding dengan Minggu lalu, 145 Kab/Kota melaporkan terjadi penurunan harga, 218 Kab/Kota stabil, dan 95 Kab/Kota mengalami kenaikan.
Irjen Kemendagri RI, Tomsi Tohir menghimbau kepada Kepala Daerah dan Forkopimda untuk memahami daerahnya masing-masing. “Untuk rekan-rekan Kepala Daerah dan Forkopimda untuk memahami posisi daerah masing-masing dan melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi yang lebih baik lagi serta untuk terus melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pengendalian inflasi daerah,” himbaunya
Serta Irjen Kemendagri juga menyampaikan kepada Kemendag untuk terus memantau harga bawang putih yang masih mengalami kenaikan di 95 Kab/Kota. Dimana harga bawang putih sebelumnya 26-28 ribu, tetapi saat ini mencapai harga 40 ribu.
(Prokopim/ky/ahm/KD1).