Beras merupakan komoditas utama pangan di Magetan. Menurut data yang dihimpun dari BPS Jatim, pada tahun 2021 (berdasar survei kerangka sampel area) produksi beras di Magetan sebesar 171 068,69 ton dari total produksi padi sebesar 297 797,88 ton. Sebagai daerah dengan status penopang lumbung pangan tentu angka-angka sebelumnya perlu ditingkatkan lagi ditengah ancaman penyusutan lahan pertanian yang menghantui Magetan.
Guna mengantisipasi akan kekhawatiran penyusutan lahan pertanian yang tentunya berdampak pada ketersediaan beras lokal Magetan, Pemkab Magetan melalui Dinas TPHPKP dan stakeholder terkait melakukan penanaman padi dengan Program Indeks Pertanaman (IP) 400 di desa Krowe, Lembeyan, Jumat (17/3).
Penerapan pola tanam IP 400 sendiri adalah proses tanam padi 4x dalam setahun dengan produktivitas panen 4x dalam setahun di lahan yang sama.
“Kita harapkan nanti IP 400 di Krowe ini mampu menjadi percontohan di Kabupaten Magetan,” ungkap Kadis TPHPKP.
Bupati Magetan dalam kesempatan ini mengatakan saat ini lahan pertanian semakin berkurang, dengan IP 400 ini diharapkan pula dengan luasan lahan yang sama mampu menghasilkan beras yang melimpah dari padi tersebut. “Antisipasi meningkatkan hasil tani dengan luasan tetap,” terangnya.
“Dengan IP 400 diharapkan mampu meningkatkan hasil pertanian di Krowe dan mampu menjadi desa percontohan di Magetan untuk menerapkan IP 400,” imbuh Bupati.
Dalam giat kali ini juga diserahkan secara simbolis bantuan benih, pupuk dan dekomposer dari Bupati Magetan kepada petani dari Gapoktan Krowe.
(Prokopim/lio