Sahabat Prokopim,
Sebagai daerah yang berada di dataran tinggi dengan ketersediaan air yang cukup melimpah, Desa Plangkrongan, Kecamatan Poncol merupakan daerah subur untuk ditanami berbagai macam tumbuhan, salah satunya durian.
Tak kurang 3.161 pohon durian tumbuh tegak di desa yang berada diketinggian 570 m DPL ini dan menghasilkan 700 an buah sebagaimana yang telah disampaikan oleh Wawan Setio Budi, Kades Plangkrongan dalam sambutannya saat Festival Durian Plangkrongan, Sabtu (24/2) di halaman Kantor Desa Plangkrongan.
“Dalam festival durian ini ada 42 pendaftar dengan 37 peserta yang lolos mengikuti kompetisi festival durian ini,” terangnya.
Pihaknya juga mengungkapkan jika durian merupakan komoditas yang saat ini coba dikembangkan di Plangkrongan. “September 2023 kemarin di Plangkrongan terbentuk komunitas pecinta durian yang ikut mengembangkan durian menjadi salah satu komoditas yang mampu bermanfaat bagi masyarakat Plangkrongan (secara ekonomis),” ungkapnya.
Pj. Bupati Magetan yang membuka secara langsung festival durian ini berpesan agar kiranya durian ini dibranding sesuai dengan wilayah. “Branding sesuai dengan nama tempat (asal), misal berikan nama Durian Plangkrongan atau Durian Alastuwo,” pesannya.
“Dengan pemberian nama berdasarkan tempatnya ini diharapkan nanti orang bisa tahu dimana durian itu berasal dan bisa mampir di desa Plangkrongan ini,” jelasnya.
Bertindak juga sebagai dewan juri Prof. Luluk dari Unmer Madiun dan Prof. Didit Hariyono dari Unibraw Malang.
(Prokopim/lio/be/KD1).