Sahabat Prokopim,
Kelangkaan dan tingginya harga jagung dipasaran, dimana pada hari ini telah lebih dari Rp. 8.000,- /kg menyebabkan kenaikan Harga Pokok Produksi (HPP) di kisaran Rp. 26.000,- s.d. Rp. 28.000,- /kg sedangkan harga telur Rp.22.800,-/kg di kandang, sehingga menyebabkan gejolak di kalangan peternak ayam, khususnya di Kabupaten Magetan.
.
Sehingga pemerintah diminta untuk melakukan impor jagung apabila jagung memang benar tidak mencukupi karena jumlah jagung yang diusulkan adalah 260 ribu ton serta peternak berkomitmen untuk menyerap dan menghabiskan jagung impor tersebut apabila ada.
.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Nur Haryani setelah mendapat keluhan dari masyarakat peternak ayam petelur Magetan yang tergabung dalam Paguyuban Ternak Rakyat Indonesia (PATERAIN), pada saat audiensi dengan Pj. Bupati Magetan Hergunadi, bertempat di Ruang Rapat Bupati Pendapa Surya Graha, Rabu (17/01/2024).
.
Sementara permasalahan yang dikeluhkan diantara peternak diantaranya informasi yang terlambat diterima oleh peternak, sehingga waktu pengajuan usulan tidak dapat diterima karena sudah melebihi deadline pengusulan. Pengambilan jagung hanya bisa dilewatkan asosiasi / koperasi / kelembagaan yang punya legalitas dan komitmen untuk menyerap jagung serta melaksanakan pembayaran secara tunai sebelum jagung diambil di Gudang Bulog. Serta jagung lokal mahal dan sulit didapat, peternak berharap ada quota tambahan jagung SPHP.
.
Pj. Bupati Magetan Hergunadi menanggapi keluhan yang disampaikan, dan berusaha memberikan solusi terbaik dari permasalahan tersebut.
“ Pemerintah akan berusaha mencarikan solusi untuk mendatangkan jagung import yang masih ada digudang, sehingga jagung tidak hilang di pasaran. Kami juga segera mengajukan ke pihak terkait yang mengadakan jagung antara lain Bulog, serta mensosialisasikan data “by name by address” yang ada di Dinas Peternakan,” terangnya.
.
Hadir dalam audiensi tersebut Pj. Bupati Magetan, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Kabag Perekonomian dan SDA, Paguyuban Ternak Rakyat Indonesia (PATERAIN) Kab Magetan.
.
Usai beraudiensi dengan Pj. Bupati Magetan, Paguyuban Ternak Rakyat Indonesia (PATERAIN) menggelar aksi damai bagi-bagi telur kepada pengendara atau masyarakat umum di sekitar alun-alun Magetan.
(Prokopim/edh/KD1).