Sahabat Prokopim,
Jika menilik kebelakang, masih terekam dalam ingatan bagaimana sang jago merah melahap hutan di gunung Lawu. Lukanya perlahan pulih seiring turunnya hujan, Lawu pun mulai menghijau.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat pemulihan pasca kebakaran yang membumihanguskan setidaknya 2000 hektar lahan vegetasi tropis di Lawu adalah dengan melakukan penanaman pohon.
Gayung bersambut! Dengan membawa tajuk ‘Aku dan Kamu Hijaukan Lawu’ Tunas-tunas muda pelestari lingkungan itu datang dari Yogyakarta menuju Magetan, dari UGM berkumpul di Panekan. Mereka adalah para mahasiswa dari Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta akan melakukan penanaman disejumlah titik di wilayah Kecamatan Panekan yang kebetulan menjadi salah wilayah terdampak Karhutla.
Jumat malam (8/12), tak kurang 300-an rimbawan muda itu berkumpul di pendapa Kantor Desa Bedagung, Panekan sebelum melakukan penanaman esok pagi, Sabtu (9/12) dan diterima langsung oleh Pj. Bupati Magetan Hergunadi didampingi Forkopimca Panekan dan organisasi relawan pelestari lingkungan setempat.
Tak kurang 5000 bibit dari 30 jenis tanaman mereka siapkan untuk ‘menyembuhkan’ sang Wukir Mahendra Giri disatu sisi selain sebagai sarana konservasi alam di Magetan, kegiatan ini merupakan ajang menerapkan ilmu praktikal yang secara teoretis mereka dapatkan semasa perkuliahan.
Pj. Bupati Magetan mengungkapkan jika penghijauan itu penting untuk sekarang maupun kelak dimasa mendatang. “Pentingnya melakukan penghijauan yang untuk generasi sekarang maupun mendatang,” ungkapnya.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Magetan mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas academica UGM yang telah mengirimkan duta-dutanya sehingga mampu berperan positif di Magetan,” ujarnya.
Pihaknya juga berpesan kepada seluruh pihak baik dari unsur kecamatan, pemdes dan juga masyarakat mampu ikut merawat apa yang telah ditanam.
(Prokopim/lio/KD1).