Sahabat Prokopim,
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Magetan 2005-2025 yang berlangsung selama 20 tahun akan segera berakhir, untuk menentukan arah layar pembangunan daerah dimasa mendatang tentu diperlukan sebuah perencanaan yang sustainable serta adaptif terhadap perkembangan jaman.
Sebagaimana yang telah termaktub dalam Permendagri No 86 tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah pada pasal 3 menyebutkan jika perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk
mewujudkan pembangunan daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses
dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah.
Tentu dalam sebuah penyusunan perencanaan pembangunan daerah banyak kompleksitas yang menyelimutinya, guna menjaring dan menyaring saran yang konstruktif untuk Rancangan Awal RPJPD Magetan 2025-2045, Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Bappeda Litbang Magetan menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) RPJPD Magetan di Pendapa Surya Graha, Selasa (7/11).
Pj. Bupati Magetan yang hadir membuka acara FKP ini berharap masyarakat mampu secara partisipatif melalui sumbangsih saran yang konstruktif dalam pembuatan Rancangan Awal RPJPD Magetan 2025-2045. “Mengacu pada 7 misi prioritas nasional,” terangnya.
Pun 7 misi prioritas nasional tersebut yaitu Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan, Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan, Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing, Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan, Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, Membangun Lingkungan Hidup : Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim, serta Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.
Gubernur Jatim melalui sambutannya yang disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Jatim bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Joko Irianto mengungkapkan jika Jatim memiliki keunggulan bonus demografi. “71,65% penduduk Jatim adalah usia produktif dan 28,17% nya bukan usia produktif, kita berkesempatan untuk meningkatkan ekonomi dan menjadikan Jatim menjadi Center of Gravity, ” bebernya.
Andi Kurniawan dari LP3M Universitas Brawijaya sebagai narasumber dalam FKP ini melalui paparannya setidaknya ada 6 tantangan dalam perencanaan jangka panjang yaitu ;
- Perencanaan jangka panjang 20 tahun memiliki tingkat uncertainty tinggi trend yang tidak bisa menjadi dasar,
- Masa depan tidak harus didasarkan lada pengalaman historis masa lampu, masa depan adalah cita-cita dan harapan,
- Perencanaan jangka panjang harus dibangun dari perspektif pelaku pembangunan masa depan,
- Di Indonesia periodesasi perencanaan akan diseragamkan antar level pemerintah, konsekuensinya: tuntutan linieritas pasti akan tinggi,
- Isu jangka panjang berbeda dengan isu jangka menengah dan jangka pendek, orientasi pembangunan diarahkan pada hal yang bersifat transformatif,
- RPJP heavy partisipatif dan teknokratik.
Turut hadir juga dalam giat kali ini Forkopimda Magetan, Pj. Sekda Kabupaten Magetan, Ka OPD di lingkup Pemkab Magetan dan stakeholder terkait, serta undangan lainnya.
(Prokopim/lio/ky/KD1).