Sahabat Prokopim,
“Dari sekian banyak kepala daerah yang saya pernah temui, beliau Bupati Magetan adalah kepala daerah favorit saya. Beliau satu-satunya Bupati yang setahu saya adalah seorang budayawan dan juga penulis,” Begitulah kekaguman dari Hashim S. Djojohadikusumo selaku Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo dan juga Ketua Dewan BPPI manakala dirinya bertindak sebagai keynote speaker dalam peluncuran buku ‘Banteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta’ karya Akhlis Syamsal Qomar di Pendapa Surya Graha, Jumat (25/8).
Buku karya ke-3 dari Trilogi Madiun Raya sengaja dipilih Magetan sebagai lokasi perilisan karena Magetan sendiri erat hubungannya dengan Ronggo Prawirodirjo III seorang Bupati Brang Wetan (sekarang ex-karesidenan Madiun) yang bertahta di Kraton, Maospati.
Bupati Magetan Suprawoto sebagai salah satu narasumber dalam acara ini bersama Peter Carey melalui sambutannya mengungkapkan apresiasinya karena peluncuran buku yang membahas kiprah Ronggo Prawirodirjo III bisa dilaksanakan di Magetan.
“Terima kasih saya sampaikan, karena peluncuran buku Banteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta ini mampu dilaksanakan di Magetan dan kepada seluruh tamu yang hadir saya selaku Bupati mengucapkan selamat datang di Brang Wetan selamat datang di Bumi Mageti,” sambutnya.
Merangkai sambutan selanjutnya, Candra Gautama selaku perwakilan dari Kepustakaan Populer Gramedia yang hadir langsung dalam giat ini berpesan jika bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai budayanya. “Bangsa yang tidak didukung nilai humaniora pasti akan rontok,” tegasnya.
Hadir dalam giat kali ini Bupati Magetan didampingi Istri, Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Ketua BPPI, jajaran dari Kepustakaan Populer Gramedia, OPD terkait dan tamu undangan lainnya.
(Prokopim/lio/ahm/gtm/KD1).