Sejak pertama kali didomestikasi oleh manusia pada 10.000 tahun yang lalu, kambing (Capra hircus) telah dimanfaatkan manusia sebagai ternak produktif yang menghasilkan daging maupun susu sebagai asupan pangan penunjang kehidupan manusia.
Dari segi perekonomian sendiri, kambing merupakan komoditas ternak yang penjualannya cukup masif bahkan di Magetan sendiri sering ditemui para penjual kambing di pasar-pasar, seperti Pasar Wage (Barat) dan Pasar Pahing (Maospati). Tentu hal tersebut membuktikan jika masyarakat Magetan masih melihat potensi ekonomi yang dihasilkan oleh ruminansia kecil ini.
Melihat akan potensi besar yang dapat digali dari berternak kambing inilah, Andhika Saputra Utama (Pemilik Raja Farm) menginisiasi untuk mengadakan sekolah ternak di kediamannya yang berada di Desa Pesu, Maospati.
“Ini merupakan angkatan ketiga dalam sekolah ternak, angkatan pertama diselenggarakan pada Desember tahun lalu dan angkatan kedua pada Januari tahun ini. Untuk angkatan ketiga ini Alhamdulillah diikuti oleh sejumlah 65 orang,” terangnya saat membuka sekolah ternak pada Minggu (5/3/2023).
Bupati Magetan yang juga hadir dalam sekolah ternak kali ini mengapresiasi apa yang telah Andhika lakukan dengan sekolah ternak. “Saya terima kasih kepada mas Andhika karena telah mengadakan sekolah ternak gratis seperti ini,” ungkap Bupati.
“Semoga dengan berternak kambing ini dapat menyelesaikan masalah kemiskinan di Magetan dan tentu para peternak ini beri ilmu berternak yang benar sehingga mampu sukses,” tambahnya.
Kadisnakan Magetan menuturkan jika budidaya kambing dan domba mempunyai potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. “Ini adalah peluang yang luar biasa untuk dikembangkan,” tegasnya.
Sebagai tambahan informasi, Raja Farm bersama komunitas peternak lainnya akan menggelar perlombaan bobot kambing se- eks Karesidenan Madiun pada bulan Juni mendatang yang akan mengakomodir semua jenis kambing yang diternakkan.
(Prokopim/lio/KD1).