Jemparingan sudah lama hadir di Magetan melalui event – event olahraga Jemparingan. Kebanyakan orang akan menyebutnya sebagai panahan.
Saat ini jemparingan memang belum populer di masyarakat. Sebetulnya, olahraga tradisional ini sudah ada sejak jaman dahulu dan merupakan satu olahraga tradisional yang biasanya dilakukan di lingkungan keraton.
Oleh karenanya upaya untuk terus mengenalkan olahraga satu ini kepada masyarakat pagi ini bertempat di lapangan desa Ringinagung dilaksanakan event Gladen Ageng Jemparingan Mataram yang memperebutkan Piala Bupati Magetan, Minggu (20/11/2022)
Sedikitnya, ada 30 paguyuban dengan jumlah peserta 100 orang yang hadir meramaikan acara Jemparingan diantaranya berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jogyakarta.
Bupati Magetan menuturkan jika dengan adanya Jemparingan akan meningkatkan ketrampilan para peserta dalam hal panahan sekaligus dapat melestarikan budaya yang di wariskan nenek moyang, dimana pada masa perjuangan dari pangeran Diponegoro juga mempergunakan panah sebagai senjata.
Menurut Bupati Suprawoto, ini merupakan takdir, kewajiban dan pertanggung jawaban kita sebagai orang Jawa adalah nguri-uri dan melestarikannya
” Jemparingan adalah budaya adiluhung yang wajib kita uri-uri dan terus dilestarikan”, pungkasnya.
(Prokopim/gtm/