Stunting menjadi salah satu masalah yang manjadi fokus Pemerintah baik pusat maupun daerah. Penanganan yang kurang tepat, akan menimbulkan dampak jangka panjang pada anak. Tidak hanya pada usia anak, bahkan bisa berlanjut hingga usia produktif.
.
Oleh karena itu Pemkab Magetan menggandeng Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG FIA UI) untuk melakukan kajian dan penyusunan Rapid Application Development (RAD) penurunan Stunting di kabupaten Magetan. Hasil kajian tersebut disampaikan dihadapan Bupati Magetan beserta jajaran OPD terkait di ruang Rapat Pendapa Surya Graha, Jumat (18/11/2022).
.
Bupati Suprawoto mengucapkan terima kasih kepada Habibie Institute atas kunjungan dan kepercayaannya kepada Pemkab Magetan. Bupati berharap penanganan stunting di Magetan bisa menjadi pilot project bagi daerah lain.
.
Rosyid, perwakilan dari Habibie Institude menjelaskan pihaknya telah melakukan kunjungan lapangan tanggal 14-18 November 2022 di 19 desa lokus di Magetan. Kunjungan dilakukan ke OPD terkait dan fasilitas kesehatan daerah lokus. Hasil kunjungan lapangan tersebut, masih kurangnya pemahaman terhadap Stunting. Kemudian kader dan tenaga kesehatan belum memiliki keterampilan deteksi dini tumbuh kembang balita. Dari sisi fasilitas kesehatan, banyak posyandu dan puskesmas belum memiliki alat anthropometric sesuai standar yang direkomendasikan ACS (merk SECA dan LAICA).
.
Pihaknya memberikan rekomendasi untuk memberikan pelatihan kepada nakes dan kader di desa. Serta mengoptimalkan teknologi alat kesehatan yang dibutuhkan. Untuk itu diperlukan dukungan perencanaan anggaran yang terintegrasi dan bersinergi antar pemangku kepentingan di level kabupaten sampai ke level desa, pembagian peran dan tugas yang jelas, dengan tujuan agar anggaran yang dimiliki dapat di optimalkan untuk menjalankan program yang efektif dan efisien. (Prokopim/dj/dok.be/KD1).